Tarik Tambang
A. Pengertian Tarik Tambang
Sejarah tarik tambang dimulai pada masa India Kuno, jaman sebelum masehi. Alkisah, terdapat sebuah kerajaan bernama Chandranayan di daerah Uttar-Pradesh (India Utara). Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang lalim bernama Gathkra. Saking lalimnya, dia sangat suka memakan tubuh manusia. Sewaktu ketika, datanglah seorang pandita yang baru selesai dari meditasinya di Himalaya. Pandita ini mampir di kerajaan Chandranayan untuk istirahat sebentar. Dia sangat terkejut melihat rakyat di Chandranayan sangat tersiksa. Lalu, dia mendatangi istana sang raja dan berbicara dengannya. “Tuan Pandita, ada apa sampai anda mampir ke Istana saya ini”, kata Gathkra. “Kau…kau.. sudah sangat lalim kepada rakyatmu! Kau membiarkan mereka dalam kelaparan yang amat sangat hingga mereka hanya bisa memakan tambang!”, ujar sang Pandita. Sang Raja lalu melotot melihat kengototan sang Pandita, “Baik, saya tidak ada salah pada ini! Lagipula tidak ada rakyat yang melawan saya! Sayalah yang paling berkuasa di negeri ini!”. Pandita lalu menjawab, “Tuan Raja, saya mengajukan tantangan, kalau anda memang seorang yang sangat berkuasa di negeri ini, akan saya undang Tuan untuk ikut pertandingan, menarik tambang”. Sang Raja hanya bilang, “Silahkan saja! Semua ksatria dari Bangalore sampai Gujarat tahu siapa saya!”.Sang Raja memang mempunyai bodi yang sangat besar, jambang yang lebat, dan muka yang garang hingga terlihat seperti Dasamuka di dunia perwayangan atau seorang Hulk. Pandita keluar Istana lalu menggalang kekuatan rakyat. Dia membuat rakyat untuk maju melawan kekuasaan tirani. Akhirnya rakyat pun mau untuk bersatu melawan raja. Harinya pun tiba. Sang Raja bertelanjang dada sendiri, dan sang Pandita bersama rakyatnya. “Tuan Raja, kalah menangnya pertandingan ini apabila Tuan tertarik oleh kekuatan kami. Bila kalah, kekuasaan Tuan untuk kami”, kata sang Pandita. Pertandingan pun dimulai. Rakyat dan Raja saling melawan untuk mengalahkan satu sama lain. Berkat bantuan dewa-dewa, rakyat pun menang, dan Raja kalah serta pasukannya yang kemudian diikat bersama-sama lalu diarak keliling kota tersebut dan dibuang di tengah laut. Tarik Tambang adalah olahraga rakyat yang paling banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dari permainan tarik tambang ini selain untuk berolahraga juga memupuk semangat kerjasama dan bersosialisasi.
Adapun manfaatnya dapat meningkatkan kualitas kebugaran jasmani, meningkatkan semangat kerjasama dan menurunkan ketegangan. Olahraga tarik tambang dimainkan beregu putra atau putri yang mana masing-masing regu, jumlah personelnya sama sehingga permainan ini sangat dominan kekuatan dan daya tahan regu.
B. Peraturan dalam Permainan Tarik Tambang
1) Lapangan Permainan dan Peralatan
1. Lapangan
L. Panjang lapangan : 40 s/d 60 M
M. Lebar lapangan : 8 Meter
Pada pertengahan diberi garis, juga luar garis batas tarikan tarikan. Pinggir lapangan sebaiknya diberi tanda dengan kapur atau tali, batas lapangan harus jelas supaya penonton tidak masuk lapangan pemain.
b. Peralatan yang Digunakan
Alat yang dipergunakan adalah sebuah tali tambang serat panjangnya 30 s/d 50 meter, pada pertengahan tali diberi tanda (cat merah/kain merah) dari pertengahan tali diberi 2 (dua) macam tanda yang masing- masing jarak 2,5 meter dari pertengahan tali.
c. Peserta dalam Permainan
1. Jenis kelamin:
Beregu putra atau putri, jumlah regu disesuaikan dengan keadaan, boleh 10, 17, 20, 28, 30 orang dsb.
2. Klasifikasi :
Berat untuk putra: kelas I 50 - 59 kg, II 60 - 69 kg, III 70 - 79 kg, IV 80 kg keatas.
Berat untuk putri : kelas I 30 - 49 kg, II 50 - 59 kg, III 60 - 69 kg, IV 70 kg keatas.
d. Jalannya permainan
- Undian dapat diadakan sebelum hari pertandingan pada saat pertemuan teknis.
- Sebelum bertanding lapangan harus dikosongkan setelah ada panggilan dari panitia.
- Wasit pertandingan memanggil pimpinan regu masing-masing untuk menentukan tempat.
- Sebelum aba aba peserta/regu telah mengambil tempat masing- masing pembantu wasit menghitung jumlah setiap regu, kemudian memberikan kode kepada wasit, apabila jumlah regu telah sesuai.
- Wasit memberikan aba-aba siap, peserta sudah memegang tali serta konsentrasi untuk mendengar aba-aba berikutnya, jika ada aba-aba " YA " kedua regu melakukan tarikan. Kedua regu saling menarik tambang dan saling berusaha untuk membuat tanda merah dari pertengahan tali dapat ditarik melalui garis batas. Jika salah satu regu dapat menarik melalui garis batas, maka diadakan pemindahan tempat. Kemudian dilakukan tarikan lagi dan jika terjadi seri maka sebelum tarikan ketiga diadakan lagi untuk memilih tempat setelah lebih dahulu istirahat.
e. Pemenang Akhir
Pemenang adalah apabila satu regu dapat mengalahkan regu lain dengan 2 - 0 atau 2 - 1 (kalau terjadi seri).
f. Konsep Peraturan Permainan
1. Lapangan
Lapangan adalah lapangan terbuka dan tertutup. Diantaranya: lapangan stadion, lapangan umum, tepi pantai yang datar/rata permukaannya.
2. Peralatan
Alat yang dipergunakan adalah sebuah tali heenep serat. Panjangnya +/- 50 meter. Pada pertengahannya tali diberi tanda (cat merah ) dari pertengahan tali diberi 2 (dua) macam tanda yang masing-masing 2,5 meter. Diameter tali : 5 - 10 cm (disesuaikan dengan regu yang akan bertanding )
3. Peserta
Putra dan putri beregu, jumlah regu disesuaikan dengan keadaan, misalnya 10, 12, 20, 28 dst. 4. Jalannya permainan
Gambar 1. Permainan tarik tambang
Sebelum bermain, lapangan harus dikosongkan setelah ada pemanggilan dari panitia regu-regu berhadapan memasuki lapangan pertandingan. Wasit melakukan undian dengan memanggil pimpinan regu masing- masing untuk menentukan tempat. Apabila ada aba-aba siap peserta sudah memegang tali, serta konsentrasi untuk mendengan aba-aba berikutnya. Juka ada aba-aba " YA " kedua regu melakukan tarikan. Kedua regu saling menarik tambang dan berusaha untuk membuat tanda merah dari pertengahan tali, dapat ditarik melalui garis batas. Juka salah satu regu dapat menarik melalui garis batas, maka diadakan pindah tempat. Kemudian diadakan tarikan lagi dan jika terjadi seri maka sebelum tarikan ketiga diadakan undian lagi untuk memilih tempat setelah lebih dahulu istirahat.
5. Pemenang
Pemenang adalah apabila satu regu dapat mengalahkan regu lain dengan 2-0 atau 2-1 jika terjadi seri.
6. Pemimpin perlombaan
Wasit sebaiknya berjumlah 3 (tiga) orang, yang terdiri dari atas 1 (satu) orang wasit kepala yang bertugas langsung memimpin pertandingan, wasit kepala ini dilengkapi dengan pluit. Dua orang pembantu wasit bertugas mengawasi garis batas tarikan. Pembantu wasit ini sebaiknya diperlengkapi dengan bendera merah, bendera merah itu diangkat apabila tanda merah tadi melewati garis batas tarikan. Pembantu wasit juga bertugas menghitung jumlah masing- masing regu serta mengatur tata terib keamanan pertandingan.
7. Sistem pertandingan.
Pertandingan biasanya dilakukan dengan sistim gugur dengan the best of three game, tetapi panitia dapat menentukan sistim pertandingan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Berikut ini adalah beberapa contoh permainan tradisional yang berkembang di masyarakat.
0 Response to "Tarik Tambang"
Post a Comment